Minggu, 07 Juli 2013

Jokowi Akan Duet dengan Tokoh Golkar?

Berdasarkan beberapa hasil lembaga survei, nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi berada diurutan teratas sebagai calon presiden (capres) 2014 nanti. Apakah PDIP akan mengusung Jokowi di Pilpres 2014?Direktur Eksekutif Intrans Saiful Haq mengatakan kemungkinan itu cukup kuat. Namun, yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah pendamping Jokowi sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Untuk menentukan siapa figur yang akan mendampingi Jokowi, kata Saiful Haq, harus ditentukan terlebih dahulu formula seperti apa yang diinginkan. Menurut dia, jika disimulasikan yang paling ideal ada dua komposisi capres-cawapres. Yaitu, pasangan muda-muda dan pasangan muda-tua.
"Kita lihat koalisi partainya lebih dulu. Peluangnya adalah koalisi PDIP-Demokrat (muda-muda). Atau PDIP-Golkar (muda-tua)," kata Saiful ketika dihubungi wartawan, di Jakarta, Minggu (7/7/2013).
Saiful menjelaskan kalau PDIP-Demokrat berkoalisi akan mengusung tokoh muda. Sebab, partai penguasa itu akan mendorong Gita Wirjawan karena diyakini akan memenangi konvensi. Sedangkan kalau Jokowi ingin disandingkan dengan tokoh tua, Golkar cukup banyak memiliki stock. Salah satunya Ginandjar Kartasasmita.
"Artinya nama Ginandjar masuk dalam skenario PDIP berkoalisi dengan Golkar. Karena tanpa Golkar sangat berisiko, PDIP memajukan capres dan cawapres sendiri. Ginandjar punya peluang besar membawa koalisi PDIP-Golkar, dengan catatan, Ginandjar bisa merebut pimpinan Golkar pada Rapimnas 2015," jelasnya.
Hal itu, menurut Saiful, jika PDIP tidak berhasil menjalin komunikasi dengan Demokrat dan Gerindra. Namun, koalisi capres bukan dengan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie saat ini melainkan Golkar pasca Munas 2015 nanti.
Sebelumnya, Board of Advisor CSIS Jeffrie Geovanie mengatakan PDIP diyakini akan mendukung Jokowi serta menggaet tokoh Golkar sebagai calon wakil presiden. Alasannya adalah agar mengambil alih Golkar pada Munas 2015 dan setelah itu memperkuat pemerintahan.
Sejalan dengan itu, peneliti Maarif Institute Endang Tirtana menilai Ginandjar Kartasasmita merupakan tokoh Golkar yang cocok mendampingi Jokowi. Karena Ginandjar merupakan sosok yang komplet, militer, birokrat, teknokrat, akademisi. Menurut Endang, duet Jokowi-Ginandjar ini seperti pasangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dengan tokoh senior Joe Biden.[yeh]

File Entri:

Dartar Artikel
Bagaimana cara memilih kepala daerah yang Baik dan Benar
PENCITRAAN PARTAI GOLKAR
Relawan Jokowi se-dunia: Pokoknya Jokowi harus jadi presiden
Ngeri, 35% bantuan tunai habis untuk beli rokok
Jokowi Akan Duet dengan Tokoh Golkar?

- Kepemimpinan Menurut Sunah Nabi Muhammad SAW
        - Pemimpin dilarang mengeksploitasi rakyat kecil
        - Amanat di balik jabatan
        - Allah membenci pemimpin Yang mengejar jabatan
        - Keseimbangan hak rakyat dan tanggung jawab pemimpin
        - Kepemimpinan tidak mengenal warna kulit
        - Batas-batas kepatuhan rakyat terhadap pemimpin
        - Sorga bagi pemimpin yang adil
        - Jaminan bagi pemimpin yang adil
        - Pemimpin harus bersikap adil
        - Pemimpin sebagai pelayan rakyat
        - Pemimpin dilarang bersikap otoriter
        - Kontrak politik sebagai mekanisme kontrol terhadap pemimpin
        - Pemimpin dilarang bersikap birokratis
        - Kesejahteraan rakyat adalah Tanggung jawab seorang pemimpin
        - Hukuman bagi pemimpin yang menipu rakyat
        - Pemimpin dzalim dibenci allah
        - Mewaspadai para pembisik pemimpin
        - Pemimpin perlu “pembantu” yang jujur
        - Shalat mendorong pemimpin berbuat adil
        - Pemimpin yang bodoh
        - Pemimpin dzalim dibenci allah
        - Kedzaliman pemimpin mempercepat datangnya kiamat
        - Menjaga amanat adalah bagian dari iman
        - Pemimpin dianjurkan memberi suri tauladan yang baik (nasehat) kepada rakyatnya
        - Jabatan Pemimpin itu dekat dengan neraka
        - Pemimpin harus membimbing rakyatnya
        - Situasi zaman pasca kepemimpinan rasul s.a.w
        - Kepemimpin yang buruk
        - Balasan bagi pemimpin yang otoriter
        - Melawan pemimpin dzalim adalah jihad akbar
        - Keputusan pemimpin harus aspiratif
        - Pemimpin dituntut berijtihad
        - Pemimpin harus punya pedoman kepemimpinan
        - Good and clean governance dalam islam
        - Pemimpin harus peka terhadap Kebutuhan rakyat
        - Pemimpin dilarang mengambil keputusan dalam keadaan emosional
        - Hukuman bagi pemimpin yang suka money politic
        - Masa kepemimpinan maksimal dua periode
        - Wajib berkata benar kepada pemimpin Meski terasa pahit
        - Sikap dengki pemimpin sangat membahayakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar