Selasa, 30 Juli 2013

Pemimpin harus peka terhadap Kebutuhan rakyat


قَال عَمْرُو بْنُ مُرَّةَ لِمُعَاوِيَةَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ إِمَامٍ يُغْلِقُ بَابَهُ دُونَ ذَوِي الْحَاجَةِ وَالْخَلَّةِ وَالْمَسْكَنَةِ إِلَّا أَغْلَقَ اللَّهُ أَبْوَابَ السَّمَاءِ دُونَ خَلَّتِهِ وَحَاجَتِهِ وَمَسْكَنَتِهِ

Setiap pemimpin yang menutup pintunya terhadap orang yang memiliki hajat, pengaduan, dan kemiskinan maka allah akan menutup pintu langit terhadap segala pengaduan, hajat dan kemiskinannya.

Kepemimpinan bukan saja menuntut kecerdasan otak dan kekuatan otot, melainkan juga harus ditunjang oleh rasa sensifitas yang tinggi terhadap persoalan-persoalan menyangkut rakyatnya. Sehingga apapun persoalan yang menimpa rakyatnya, maka pemimpin harus peka dan segera mencarikan solusinya. Di sinilah sebenarnya tugas pokok seorang pemimpin; yaitu mendengar keluh kesah rakyat untuk kemudian mencarikan jalan keluarnya.
Karena itulah, islam (melalui hadis di atas) memerintahkan seorang pemimpin untuk membuka pintu terhadap segala keluh kesah rakyatnya. Tentunya, yang dimaksud pintu disini bukan semata-mata berarti pintu rumah ataupun pintu istana, melainkan lebih dari itu yang sangat ditekankan adalah pintu hati atau nurani seorang pemimpin. Karena meski seorang pemimpin tinggal di istana megah dan berpagarkan besi dan baja, bila pintu hatinya terbuka untuk kepentingan rakayat, maka allah juga akan membukkaan “pintu hati-nya” untuk mendengar keluh kesah sang pemimpin itu.



File Entri:

Dartar Artikel
Bagaimana cara memilih kepala daerah yang Baik dan Benar
PENCITRAAN PARTAI GOLKAR
Relawan Jokowi se-dunia: Pokoknya Jokowi harus jadi presiden
Ngeri, 35% bantuan tunai habis untuk beli rokok
Jokowi Akan Duet dengan Tokoh Golkar?

- Kepemimpinan Menurut Sunah Nabi Muhammad SAW
        - Pemimpin dilarang mengeksploitasi rakyat kecil
        - Amanat di balik jabatan
        - Allah membenci pemimpin Yang mengejar jabatan
        - Keseimbangan hak rakyat dan tanggung jawab pemimpin
        - Kepemimpinan tidak mengenal warna kulit
        - Batas-batas kepatuhan rakyat terhadap pemimpin
        - Sorga bagi pemimpin yang adil
        - Jaminan bagi pemimpin yang adil
        - Pemimpin harus bersikap adil
        - Pemimpin sebagai pelayan rakyat
        - Pemimpin dilarang bersikap otoriter
        - Kontrak politik sebagai mekanisme kontrol terhadap pemimpin
        - Pemimpin dilarang bersikap birokratis
        - Kesejahteraan rakyat adalah Tanggung jawab seorang pemimpin
        - Hukuman bagi pemimpin yang menipu rakyat
        - Pemimpin dzalim dibenci allah
        - Mewaspadai para pembisik pemimpin
        - Pemimpin perlu “pembantu” yang jujur
        - Shalat mendorong pemimpin berbuat adil
        - Pemimpin yang bodoh
        - Pemimpin dzalim dibenci allah
        - Kedzaliman pemimpin mempercepat datangnya kiamat
        - Menjaga amanat adalah bagian dari iman
        - Pemimpin dianjurkan memberi suri tauladan yang baik (nasehat) kepada rakyatnya
        - Jabatan Pemimpin itu dekat dengan neraka
        - Pemimpin harus membimbing rakyatnya
        - Situasi zaman pasca kepemimpinan rasul s.a.w
        - Kepemimpin yang buruk
        - Balasan bagi pemimpin yang otoriter
        - Melawan pemimpin dzalim adalah jihad akbar
        - Keputusan pemimpin harus aspiratif
        - Pemimpin dituntut berijtihad
        - Pemimpin harus punya pedoman kepemimpinan
        - Good and clean governance dalam islam
        - Pemimpin harus peka terhadap Kebutuhan rakyat
        - Pemimpin dilarang mengambil keputusan dalam keadaan emosional
        - Hukuman bagi pemimpin yang suka money politic
        - Masa kepemimpinan maksimal dua periode
        - Wajib berkata benar kepada pemimpin Meski terasa pahit
        - Sikap dengki pemimpin sangat membahayakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar